Jumat, 23 September 2011

Sony Ericsson Aspen - Review

Desain Sony Ericsson Aspen


Terus terang, ukuran Aspen agak kebesaran dengan tampilan yang biasa-biasa saja. Diklaim memiliki material yang ramah lingkungan, namun struktur body sendiri kurang kompak. Desain Aspen nampak boros dengan bagian-bagian body yang nampak mubazir, seperti bagian bawah yang terlalu besar. Selebihnya, Aspen tak bisa menghindar dari stigma desain ponsel qwerty yang sedikit banyak mengambil patron BlackBerry. Sony Ericsson termasuk salah satu pabrikan yang memperhatikan soal kualitas layar. Dan itu dibuktikan di ponsel ini. Kualitas layar Aspen memang bagus, tajam dan jernih, dengan komposisi warna yang natural. Padahal kapasitasnya hanya 65 ribu warna. Ruang keypad qwerty-nya seperti rada sempit, sehingga tombol-tombol yang ada agak berdesakan satu sama lain. Apalagi ukuran tombolnya juga standar, kalau tak bisa dibilang agak kecil. Namun bentuk tombol yang menonjol membantu kemudahan jari menjangkau tombol. Ditambah dengan tombolnya cukup enak ditekan.


Catatan Sony Ericsson Aspen


Mengadopsi jenis layar sentuh resistive, yang responnya sangat baik. Tombol alpha numerik berada di tengah jajaran keypad, diberi warna berbeda.



Fitur Sony Ericsson Aspen


 Sony Ericsson Aspen - Review, ponsel, handphone, hp, seluler

Aspen dibekali kamera dengan kapasitas 3,2 Mpix, sebuah angka yang cukup untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus. Pada kenyataannya, hasil foto Aspen memang bagus, terutama ketika digunakan di luar ruang dengan cuaca cerah.


Sony Ericsson juga terkenal jago dalam urusan fitur musik. Aspen memang bukanlah serial walkman Soner yang terkenal itu, namun kualitas suara yang dihasilkan lumayan bagus. Keseimbangan nadanya baik, tidak pecah saat volume disetel maksimal. Namun sayangnya, fitur musik yang bisa mendukung banyak format file ini, tak dilengkapi fitur pendukung semacam equalizer.


Akses ke dunia maya difasilitasi dengan jaringan operator dan WiFi. Untuk jaringan, Aspen ditenagai teknologi HSDPA yang berkecepatan hingga 7,2 Mbps. Sementara untuk HSUPA maksimal bisa dicapai 2 mbps. Meskipun tak pernah mencapai angka maksimal, namun jaringan pita lebar seperti itu cukup untuk membuat sambungan internet menjadi nyaman.


[adsenseyu4]


Sebagai ponsel yang berplatform windows mobile, tentu saja fitur ini menjadi salah satu yang terbaik dari ponsel ini. Di dalamnya ada program word, excel, power point, dan note, yakni,aplikasi standar untuk kerja kantoran layaknya di PC. Aplikasi office yang dimiliki Aspen bisa digunakan untuk membaca, mengedit dan membuat file baru.


Catatan Sony Ericsson Aspen
Respon kamera agak lambat, dari tombol shuter ditekan hingga proses perekaman gambar, ada sedikit jeda waktu. Ada jack port ukuran 3,5 mm, yang membuatnya fleksibel untuk beragam jenis headset.



Kinerja Sony Ericsson Aspen


Aspen merupakan ponsel qwerty yang menyenangkan. Dengan dukungan prosesor Qualcomm 600 Mhz, performa ponsel ini memang baik, prosesing datanya cepat, bisa membuka multi aplikasi tanpa banyak mempengaruhi kerja ponsel. Koneksi internet berjalan mulus, begitu pula dengan fungsi teleponinya.


Nah, soal ketahanan baterai menjadi soal yang paling rentan di ponsel ini. Tak ada informasi kapasitas dan jenis baterai, namun diklaim mampu mendukung waktu siaga hingga 450 jam (2G) dan 10 jam waktu bicara. Pada pengujian, dengan menjalankan beberapa aplikasi menengah dan berat, baterai ponsel cepat tergerus. Sayang, karena sebagai ponsel serba bisa, mesti didukung baterai yang kuat pula.


sumber : selular.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar