Penjahat cyber tengah gencar membombardir komputer yg menjadi salah satu infrastruktur pengontrol sektor energi dunia. Serangan ini, seperti dilaporkan Reuters, melakukan praktik mata-mata di bidang industri energi dan berpotensi menimbulkan kekacauan global, salah satunya terganggunya pasokan minyak.
Para eksekutif perusahaan kilang minyak kini waspada dan lebih berhati-hati dalam setiap perencanaan operasional mereka, mengingat serangan semakin sering terjadi.
"Jika seseorang bisa memasuki area dimana dia bisa mengontrol buka atau tutupnya katup kilang minyak, Anda bisa bayangkan apa yg terjadi," kata Ludolf Luehmann, manajer IT dari perusahaan minyak Shell.
"Ini bisa saja membahayakan nyawa, merugikan produksi, menimbulkan kebakaran, serta menyebabkan kerusakan lingkungan yg sangat besar," ujarnya berbicara dalam pertemuan World Petroleum Congress di Doha Qatar.
Saat ini, komputer mengontrol hampir semua produksi dan distribusi pasokan energi dunia dalam sistem yg kian rentan terhadap serangan cyber. Disebutkan Luehmann, virus Stuxnet yg ditemukan 2010 adalah yg pertama ditemukan utk kepentingan semacam ini dan secara spesifik dirancang utk menumbangkan sistem indsutri.
Terlebih lagi, Stuxnet juga telah ikut mengubah dunia perusahaan minyak internasional karena ini adalah serangan cyber nyata pertama yg memiliki dampak signifikan dalam kontrol proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar