Jumlah aplikasi Android yg mengandung program jahat (malware) dilaporkan meningkat 100% atau dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.
Laporan firma keamanan Lookout menemukan, aplikasi Android jahat saat ini jumlahnya telah meningkat menjadi 1.000 aplikasi. Sebagian besar aplikasi yg mencurigakan itu ditemukan di toko aplikasi pihak ketiga, namun ada juga yg menyusup di Android Market yg merupakan toko aplikasi resmi Android.
Pengguna Android kian rentan terhadap risiko mengklik link yg mengarahkan ke akses malware atau situs phising (pencurian informasi). "Kemungkinan pengguna Android mengklik link tidak aman secara global, tahun ini meningkat 36 persen. Ini enam persen lebih tinggi dari Juli silam," tulis laporan tersebut.
Dilansir Cnet , Lookout juga mendeteksi adanya peningkatan jumlah 'mobile pickpocketing', yakni aplikasi dan malware yg secara diam-diam membebankan biaya besar ke pemilik ponsel, termasuk di antaranya layanan berlangganan SMS premium tanpa sepengetahuan si pengguna.
Terdapat pula aplikasi yg berpura-pura sebagai wallpaper atau game gratis namun menyembunyikan term of service yg memungkinkan si pembuat aplikasi jahat memberlakukan biaya SMS yg mahal.
Lookout memprediksi, ancaman semacam ini akan terus meningkat. Antara lain penggunaan ponsel sebagai botnet utk mengirim spam dan mencuri data, malware yg memanfaatkan celah di sistem operasi mobile, serangan berbasis browser, malware yg bersembunyi di balik iklan mobile dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar